Cara Membuat Strategi Digital Marketing untuk Tahun 2019

By 00.04 , , , , , , , ,

Related image

Membuat serta jalankan taktik digital marketing dengan efisien memerlukan ketekunan. Membuat taktik, merangkum strategi yang akan dipakai, sampai mengukur kesuksesan dengan tanda yang pas. Tersebut akan diterangkan tentang langkah membuat taktik digital marketing untuk tahun 2019.

Tetapkan Taktik Kamu 
Step pertama, Kamu harus memastikan taktik yang akan dipakai. Kamu harus mengerti apa Unique Selling Proposition (USP) dari produk atau usaha yang ingin Kamu jual. Apa service Kamu? Atau mungkin kualitas dari produk yang ingin Kamu utamakan?

Sesudah tahu apa USP dari produk Kamu, step setelah itu jadikan USP itu jadi narasi. Narasi yang dapat Kamu pakai dalam semua strategi. Narasi itu yang akan tinggalkan kesan-kesan pertama pada audience.

Petakan Audience 
Step setelah itu petakan audience. Kamu harus mengerti audience sampai step personal supaya taktik dapat digerakkan dengan sukses. Pertama kali, Kamu harus memastikan audiens persona. Seperti apa audience Kamu? Mengerti dari mulai segi demografi, motivasi, sampai arah mereka.

Sesudah membuat audiens persona, mungkin Kamu akan mengerti jika semua audience Kamu tidak sama. Ada yang bermotivasi untuk beli, atau cuma untuk mencari info. Karena itu, penting buat Kamu untuk bikin segmentasi audience.

Sesudah membuat segmentasi, penting buat Kamu untuk mengerti mana audience yang mungkin? Apa ibu-ibu berumur 35-40 yang punyai satu anak? Atau mungkin ibu-ibu berumur 30-35 yang belum juga punyai anak? Segi yang dapat diukur ialah keuntungan, Kamu dapat tahu keuntungan itu dengan mengukur value dari kostumer, atau biasa dimaksud dengan Konsumen Lifetime Value (CLV).

Mengukur tingkat keuntungan dapat diukur dengan Recency, Frequence, Monetary (RFM) analysis. Dengan memakai RFM, Kamu dapat tahu segmentasi yang paling mungkin, sampai produk yang paling memberikan keuntungan.

Tetapkan Goals serta Objectives 
Meningkatkan gagasan marketing salah satu langkah supaya taktik yang telah dibikin dapat berjalan secara baik. Satu diantara triknya ialah mengerti bagaimana usaha Kamu kerja serta goals dari usaha yang Kamu punya.

Bila goals usaha Kamu ialah memperoleh banyak kostumer baru, pekerjaan digital marketing ialah menggandeng banyak kostumer baru serta mengukur tingkat keberhasilan berdasar pada goals. Sama seperti bila goals-nya ialah tingkatkan profitability, bermakna Kamu harus tingkatkan revenue serta memotong cost yang dikeluarkan.

Mengukur Taktik yang Telah Dikerjakan 
Step paling akhir sesudah jalankan ialah mengukur. Dengan mengukur, Kamu dapat tahu kanal serta strategi mana yang efisien. Diluar itu hal yang dikerjakan sesudahnya.

Ada banyak hal yang dapat diukur, yakni KPI, engagement, serta objective. KPI ialah goals yang tidak langsung mempunyai efek ke penjualan, tetapi semua ke arah sana. Contohnya saja, web visit, social share, sampai SEO rangking. Semuanya tidak dengan cara langsung ke arah penjualan.

Sama seperti dengan engagement. Sebetulnya, engagement dapat juga masuk ke KPI, tetapi engagement lebih ke hubungan yang ada dalam content. Dari mulai jumlahnya likes, sharing, sampai impressions.

Hal paling besar yang dapat diukur ialah objectives. Berapakah penambahan penjualan, sampai penambahan leads. Belum pasti KPI serta engagement yang tinggi, sukses melebihi objectives yang diharapkan.

Contohnya, engagement di sosial media tinggi, tetapi tingginya engagement nyatanya tidak berefek apa pun ke sales. Tidak ada conversion rate, karena itu kanal itu tidak sampai objective yang diharapkan.

Artificial Intelligence (AI) 
Artificial Intelligence (AI) bisa menganalisa tingkah laku customer lebih baik, mulai dari rutinitas, skema penelusuran, sampai manfaatkan data pemakaian media sosial. Selanjutnya, AI bisa menolong usaha Kamu untuk mengerti bagaimana skema tingkah laku customer waktu lakukan penelusuran berkaitan produk yang mereka kehendaki.

Diluar itu, tehnologi AI dapat kurangi keterkaitan manusia, seperti manfaat live chat dalam satu web. Dengan AI, Kamu tak perlu memakai tenaga manusia untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari customer.

Berdasar pada analisa Gartner, 25 % konsumen service akan memakai robot chat AI di tahun 2020. Angka ini alami penambahan yang begitu relevan bila dibanding tahun 2017 yang cuma 2 % saja.

Menurut Single Grain, di tahun 2020, sekitar 80 % pebisnis sudah memakai atau merencanakan memakai robot chat. Single Grain menyebutkan jika ada seputar 1,4 miliar orang berhubungan dengan robot chat pada tahun itu.

Programmatic Advertensi 
Programmatic advertensi masih terkait erat dengan AI, yang bertindak jadi tehnologi yang dapat lakukan pembelian iklan dengan automatis berdasar pada kelompok atau tujuan pasar yang telah terprogram awalnya. Sederhananya, AI itu akan beli ruang iklan dengan automatis saat ada customer yang penuhi persyaratan.

Contohnya, Kamu sedang merencanakan untuk beli mobil, bila dalam 1 minggu paling akhir Kamu seringkali lakukan penelusuran Google sekitar mobil, karena itu AI itu dapat untuk menerjemahkan kemauan Kamu. Jadi, contohnya Kamu sedang lihat jasa posting instagram , di antara story Kamu akan lihat iklan mengenai mobil atau web yang jual mobil. Seperti itu programmatic advertensi kerja.

Skema automatis ini begitu efektif serta bertambah cepat, yang berarti Kamu akan memperoleh alterasi yang semakin besar. Dengan keunggulannya itu, programmatic ads diperkirakan bisa menjadi trend baru pada beberapa tahun akan datang. Bahkan juga, menurut eMarketer, hampir 90 % digital marketing di U.S. akan memakai skema ini pada tahun 2020.

Video Marketing 
Video marketing dapat dibuktikan masih efisien untuk beberapa tahun mendatang. Lihat data tersebut:
  • Sekitar 70 % customer menjelaskan jika mereka bagikan video satu merek dengan suka-rela (Wyzowl) 
  • Lalu, 72 % pebisnis menjelaskan jika video tingkatkan alterasi (Wyzowl) 
  • Lalu, 52 % customer menjelaskan jika, melihat video satu merek membuat mereka lebih meyakini untuk lakukan pembelian online (Invodo) 
Beberapa trend di tahun 2019 ialah live video. Tetapi, janganlah cuma berpikir mengenai YouTube, sebab terdapat beberapa basis yang dapat Kamu pakai, seperti Facebook, Twitter, Jasa Pengelolaan Akun Instagram , atau bahkan juga LinkedIn. Live video banyak dipakai oleh pebisnis saat lakukan interviu, demo produk, behind the scenes dari satu acara, sehari-harinya di kantor, bagaimana produk dibikin, dan lain-lain.

Video dengan format 360 derajat diperkirakan akan makin popular, video 360 dipandang bisa memberi kesan-kesan yang lebih interaktif yang sangat mungkin audience bisa lihat di seputar tempat.

You Might Also Like

0 komentar